TNJ Untuk Penyembuhan Masalah Kulit
Kosumsi Tahitian Noni Juice disertai terapi kompres pada bagian kulit.
Apa Penyebab Masalah Kulit?
Ada tiga penyebab utama masalah kulit: infeksi kulit, efek samping obat, dan efek HIV sendiri. Beberapa masalah kulit dapat sangat berat, bahkan gawat, jadi kita sebaiknya segera periksa ke dokter jika kita mengalami ruam, lesi (luka atau radang) pada kulit, atau masalah kulit lain.
Pengaruh Infeksi HIV pada Kulit
Waktu awal kita terinfeksi HIV, kita mungkin mengalami gejala serupa dengan flu. Ini disebut infeksi HIV primer (lihat Lembaran Informasi (LI) 103). Gejala ini dapat termasuk ruam yang berwarna merah dan yang tidak menimbulkan gatal. Gejala ini biasanya berlangsung 2-3 minggu, dan pulih sendiri tanpa obat.
Pada infeksi lanjutan, sistem kekebalan tubuh kita menjadi rusak, dan ini dapat menyebabkan kulit merah dan gatal-gatal. Masalah ini dapat diobati dengan krim steroid atau obat antihistamin.
Bila kita mulai memakai terapi antiretroviral (ART), sistem kekebalan tubuh mulai pulih. Kadang kala pemulihan ini bisa menyebabkan masalah kulit, misalnya akne (jerawat) dan folikulitis (benjolan pada akar rambut). Sebetulnya ini tanda baik, yang menunjukkan bahwa kekebalan kita mulai pulih kembali.
Masalah Kulit karena Infeksi
Infeksi kulit biasanya dibagi menjadi tiga golongan: infeksi disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus. Ada beberapa penyebab untuk ekzema (kulit kering atau gatal), dan penyakit ini dapat diobati dengan obat antihistamin. Untuk meringankan masalah kulit kering apa pun, hindari mandi lama dan penggunaan sabun yang keras atau produk lain yang dapat mengganggu kulit.
Dermatitis (radang kulit) ditandai oleh daerah merah dan ruam yang mengeripik (bersisik). Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi jamur atau ekzema. Dermatitis seboroika (radang pada kelenjar lemak kulit) sering terjadi pada bagian tubuh yang berbulu, dan kelihatan seperti ketombe berwarna agak kuning. Penyakit ini umum terkait HIV tahap bergejala; sampai 80% Odha dengan penyakit HIV lanjut mengalaminya. Dermatitis dapat diobati dengan olesan steroid, atau krim atau tablet antijamur. Beberapa masalah pada jangat (kulit) kepala diobati dengan shampoo (pencuci rambut) antiketombe atau antijamur. Madu yang dilarutkan 90% dengan air hangat juga dapat berguna untuk mengobati dermatitis seboroika dan ketombe.
Tinea adalah infeksi jamur yang menyebabkan kulit merah yang mengeripik dan daerah yang putih dan lembab. Tinea diobati dengan krim antijamur. Minyak pohon teh (tea tree oil) mungkin juga efektif. Jagalah agar kulit tetap kering dan menghindari bahan yang dapat menimbulkan gatal, misalnya deodorant (pembasmi bau badan).
Folikulitis adalah infeksi kulit, kemungkinan disebabkan oleh ragi, yang diobati dengan obat antijamur.
Impetigo adalah infeksi bakteri pada kulit, dengan luka berlapis keras berwarna merah-kuning. Impetigo juga dapat menularkan akar rambut, dengan menyebabkan bisul dan abses. Penyakit ini diobati dengan antibiotik.
Jerawat yang kecil seperti mutiara dapat disebabkan oleh moluskum (lihat LI 511), atau oleh infeksi jamur misalnya kriptokokus (lihat LI 503). Moluskum dapat menyebar secara sangat cepat dan seharusnya segera diobati.
Kutil, terutama kutil pada alat kelamin atau dubur yang disebabkan oleh HPV (LI 507) .
Psoriasis dan kudis juga dapat menyebabkan masalah kulit , seperti juga beberapa penyakit terkait HIV, misalnya herpes (LI 514), sarkoma Kaposi (LI 508), histoplasmosis (LI 522), MAC (LI 510), dan TB (LI 515).
Efek Samping Obat
Efek samping obat yang mempengaruhi kulit, misalnya ruam. Sebagian besar ringan dan pengobatan dapat dilanjutkan. Obat antiretroviral (ARV) golongan NNRTI dapat menyebabkan ruam baru setelah kita mulai memakai obat – nevirapine pada 20-30% penggunanya, dan efavirenz pada 5%. Ruam ini biasanya ringan (gatal-gatal) dan hilang setelah tubuh kita membiasakan diri pada obat. Namun masalah dapat menjadi gawat, sampai ke sindrom Stevens-Johnson (LI 562).
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping, beberapa obat dapat dimulai dengan dosis lebih rendah. Misalnya nevirapine HARUS dimulai dengan dosis separuh dan dosis penuh baru dipakai setelah dua minggu. Bicara dengan dokter sebelum mengurangi dosis obat apa pun.
Abacavir, sebuah ARV lain, dapat menyebabkan ruam sebagai reaksi alergi yang dapat menjadi gawat. Bila kita pakai abacavir dan mengalami ruam, kita harus langsung berhenti memakai obat tersebut.
Obat lain yang sering dipakai untuk mengobati infeksi terkait HIV juga dapat menyebabkan ruam. Obat ini termasuk kotrimoksazol (LI 535) dan dapson (LI 533).
Jika ruam tidak dapat ditahan, mungkin kita harus berhenti penggunaan obat yang menyebabkannya. Mungkin kita dapat coba memakainya kembali setelah beberapa waktu, namun jika ruamnya berat, obat tersebut tidak dapat dipakai lagi.
Kadang ada laporan bahwa kulit menjadi semakin gelap setelah mulai beberapa ARV. Belum jelas mengapa ini terjadi, tetapi masalah ini tidak berbahaya, walau mengganggu.
Cahaya Matahari
Kulit lebih peka terhadap cahaya matahari. Ini dapat disebabkan HIV sendiri atau efek samping obat. Untuk mencegah terbakar cahaya matahari, mengoleskan kulit dengan lotion anticahaya matahari (sunblock) satu jam sebelum kita keluar. Satu produk yang cocok adalah Parasol Lotion dengan SPF 30 (angka SPF menunjukkan kemampuannya untuk menyaring cahaya – harus 30 atau lebih). Waktu dioleskan, jangan raba-raba – lotion itu tidak harus masuk ke kulit.
Mandi
Masalah kulit dapat diburukkan dengan cara mandi. Penggunaan sabun yang ‘keras’, terutama sabun desinfektan seperti sabun detol, merangsang masalah kulit. Lebih baik kita pakai sabun yang halus, seperti sabun cair khusus untuk bayi. Lagi pula, bila kita mandi dua kali sehari, mungkin sebaiknya kita hanya mandi dengan sabun sekali sehari. Pada kali yang lain, kita bisa mandi tanpa sabun.
Garis Dasar
Masalah kulit dapat disebabkan oleh infeksi HIV, infeksi kulit atau efek samping obat. Masalah kulit juga dapat diburukkan oleh cahaya matahari atau sabun.
Infeksi kulit dapat diobati; jangan ragu periksa ke dokter. Namun masalah kulit dapat kambuh, terutama bila sistem kekebalan tubuh sudah mulai rusak. Karena kita lebih rentan terhadap infeksi kulit bila jumlah CD4 kita rendah, sering kali cara terbaik untuk mengobati masalah kulit terkait HIV adalah dengan memulai ART.
Masalah kulit yang dialami sebagai efek samping obat dapat berat atau pun gawat. Setelah kita mulai memakai obat tertentu, sebaiknya kita segera periksa ke dokter jika kita mengalami ruam.
Short URL : http://tinyurl.com/masalah-kulit
Short URL : http://tinyurl.com/masalah-kulit
0 comments